09 Desember 2008

Ismailmu?







Berkurban dalam tinjauan syariat?


Pendekatan diri kepada Allah dengan melakukan kurban yang telah Allah gandengkan bersama shalat di dalam firman-Nya:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat demi Rabbmu dan menyembelihlah.” (Al Kautsar: 2)
Demikian pula firman-Nya:

قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ* لا شَرِيكَ لَهُ
“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku, dan matiku adalah untuk Allah Rabb alam semesta. Tak ada sekutu bagi-Nya.” (Al An’am: 162-163)

Dengan demikian itu, kita mengetahui kedangkalan orang yang menduga bahwa yang dimaksud dengan berkurban adalah mengambil kemanfaatan dengan dagingnya. Sesungguhnya yang demikian ini adalah praduga yang dangkal dan lahir dari kebodohan. Maka yang dimaksud adalah mendekatkan diri kepada Allah dengan menyembelih. Ingatlah mengenai firman Allah Ta’ala:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ
“Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kalianlah yang dapat mencapainya.” (Al Hajj: 37)

(Diambil dari Silsilah Liqa` Babil Maftuh oleh Asy Syaikh Ibnu Utsaimin, dengan nomor kaset: 228, dinukil untuk blog ulamasunnah.wordpress.com dari buku Panduan Praktis Ibadah Kurban, Penerjemah: Al Ustadz Abdul Mu’thi Al Maidani, Penerbit Al Husna Jogjakarta)

05 Desember 2008

NGELMU KYAI PETRUK





Kuncung ireng pancal putih
Swarga durung weruh
Neraka durung wanuh
Mung donya sing aku weruh
Uripku aja nganti duwe mungsuh.

Ribang bumi ribang nyawa
Ana beja ana cilaka
Ana urip ana mati.
Precil mijet wohing ranti
Seneng mesti susah
Susah mesti seneng
Aja seneng nek duwe
Aja susah nek ora duwe.

Senenge saklentheng susahe sarendheng
Susah jebule seneng
Seneng jebule susah
Sugih durung karuan seneng
Ora duwe durung karuan susah
Susah seneng ora bisa disawang
Bisane mung dirasakake dhewe.

Kapiran kapirun sapi ora nuntun
Urip aja mung nenuwun
Yen sapimu masuk angin tambanana
Jamune ulekan lombok, bawang
uyah lan kecap
Wetenge wedhakana parutan jahe
Urip kudu nyambut gawe

Pipi ngempong bokong
Iki dhapur sampurnaning wong
Yen ngelak ngombea
Yen ngelih mangana
Yen kesel ngasoa
Yen ngantuk turua.

Pipi padha pipi
Bokong padha bokong
Pipi dudu bokong.
Onde-onde jemblem bakwan
Urip iku pindha wong njajan
Kabeh ora bisa dipangan
Miliha sing bisa kepangan
Mula elinga dhandhanggulane jajan:

Pipis kopyor sanggupira lunga ngaji
Le ngaji nyang be jadah
Gedang goreng iku rewange
Kepethuk si alu-alu
Nunggang dangglem nyengkelit lopis
Utusane tuwan jenang
Arso mbedhah ing mendhut
Rame nggennya bandayudha
Silih ungkih tan ana ngalah sawiji
Patinira kecucuran

Ki Daruna Ni Daruni
Wis ya, aku bali menyang Giri
Aku iki Kyai Petruk ratuning Merapi
Lho ratu kok kadi pak tani?

20 November 2008

Semangkuk Soto

Pagi ini bangun pagi dan siap-siap ....biasa morning preparation--mandi, masukin perkakas kerja ke dalam tas, masukan print out proofing desain klien.... setelah persiapan selesai, motor sudah dipanasi, jarum jam menunjuk angka 7.30 akhirnya aku berangkat menuju rutinitasku.... tapi pagi ini ada yang membuat berbeda karena hari ini aku menyempatkan diri untuk mampir kesebuah warung soto di kaki lima, untuk mengisi perut di pagi hari yang gak biasanya aku sarapan sepagi ini...semangkuk "soto kulit", segelas es teh dan ada aneka gorengan dan sate di hidangkan di hadapanku.



19 November 2008

Belajar Menjadi Orang yang Efektif

The 7 habits of Highly Effective People


1. Menjadi Proaktif

Kebiasaan yang pertama diawali dari mindset atau pola pikir kita. Kita harus sadar sepenuhnya bahwa kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan. Orang yang efektif berprinsip bahwa hidup adalah pilihan, sehingga sadar bahwa keadaan saat ini adalah hasil dari pilihan-pilihan sendiri di masa lalu. Orang yang proaktif bersikap didasari pada prinsipnya (yaitu bebas memilih dan bertanggung jawab atas pilihan yang diambil), sedang orang yang reaktif berbuat sebagai hasil dari reaksi apa yang terjadi di luar dirinya.

Di saat jeda memilih tersebut, orang Proaktif akan melakukan STEP: Stop - Think - Evaluate - Proceed. Dan sah-sah saja jika Anda memiliki metoda lain dalam berfikir, misalnya BRAIN: Benefit-Risk-Altenative-Instinc-No respone.


2. Mulai dengan Tujuan Akhir

"Tolong beritahu saya, jalan mana yang harus saya ambil?" kata Alice.
"Hal itu tergantung kemana kamu kan pergi," kata Kucing.
"Saya tidak peduli akan ke mana saya," kata Alice.
"Kalau begitu, tidak ada bedanya jalan manapun yang kamu ambil," kata Kucing.
Dicuplik dari Petualangan Alice di Negeri Ajaib

Tujuan akhir, VISI, adalah sesuatu yang mendorong seseorang berbuat. Jika seseorang mempunyai cita-cita yang tinggi tentunya ia akan bekerja lebih keras dan tekun daripada orang yang mempunyai cita-cita yang lebih rendah.


3. Dahulukan yang Utama

First think First. Ya, jika kita tidak mempunyai prioritas, maka kita akan menjadi terlihat sibuk namun tidak menghasilkan apa-apa, karena semuanya dikerjakan. Orang yang efektif akan mendahulukan hal-hal yang penting, sedangkan orang yang tidak efektif akan mendahulukan hal-hal yang mendesak, sehingga akan senantiasa merasa dikejar2 waktu. Tentu saja ini akan menjadi beban mental (stress) jika terjadi berkepanjangan.


4. Berfikir Menang-menang

Kebiasaan ini membawa kita kembali untuk melihat mindset kita. Bagaimana kita bisa senantiasa berfikir menang-menang dalam berhubungan dengan orang lain. Untuk bisa berhubungan menang menang, inisiatif bisa datang dari salah satu atau kedua orang yang berhubungan. Untuk bisa melakukan tindakan ini, kita tidak hanya membutuhkan tenggang rasa yang tinggi, tapi juga keberanian yang tinggi dari diri kita.

5. Berusaha Memahami Dulu Baru Minta Dipahami


Dalam berhubungan dengan orang lain, pasti kita berkomunikasi dengannya. Nah, supaya komunikasi kita menjadi lebih efektif biasakanlah berkomunikasi dengan empati, kelihatannya akan memakan waktu yang lama, namun sebetulnya akan lebih efektif daripada kita berkomunikasi dengan cara lain, adu argumen misalnya.

Paradigma orang yang efektif adalah bahwa ia mendengarkan untuk memahami, sedangkan orang yang tidak efektif mendengarkan untuk menjawab.

6. Sinergi

Akhirnya setelah kita bisa menjadi seorang individu yang mandiri (karena efektif secara individu), dan kita bisa berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain dengan baik dengan berfikir menang-menang dan berkomunikasi dengan empati, kita bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan kita dan orang lain.

Orang yang efektif berfikir bahwa dengan bersama-sama akan mencapai tujuan yang lebih baik, sedangkan orang yang tidak efektif akan memaksa orang lain untuk mengikuti caranya, atau dengan kompromi.

7. Asahlah Gergaji

Inti dari kebiasaan yang terakhir adalah kita senantiasa mengembangkan kemampuan kita dari segi Fisik, Mental/Pikiran, Sosial/Emosional, dan Spiritual.

* Fisik: Olahraga, makan, dan istirahat seimbang dan manajemen stress yang baik.
* Mental: Membaca, menulis, belajar, dan meneliti.
* Sosial/Emosional: Membangun hubungan yang baik dengan orang lain, menjaga EQ kita.
* Spiritual: melayani,meditasi, berdoa, ibadah, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa...

Artikel ini diambil dan disarikan dari Blog Eko Rahmat.




17 November 2008

Mengapa GKGM?


Mengapa kita harus bekerja? mengapa kita harus makan? Makan adalah salah satu kebutuhan pokok kita semua sebagai manusia selain pakaian dan tempat tinggal. untuk bisa makan kita perlu mencari uang sabagai alat untuk mendapatkan makan, untuk mendapatkan uang kita harus bekerja. Bekerja dengan "jiwa dan raga" sehingga melahirkan sebuah kreativitas. Untuk itulah ayo belajar menghargai hidup kita salah satunya dengan bekerja yang efektif efisien dan hargai waktu, hargai waktu dikala kita makan (rasakan nikmatnya makan, kunyah 33x, ciumlah aroma masakan, dan buang semua kegiatan pada saat makan misalnya: terima telpon, berbicara, atau hal yang mengganggu konsentrasi anda ketika makan).

Happiness

We convince ourselves that life will be better after we get married, have a baby, then another. Then we are frustrated that the kids aren't old enough and we'll be more content when they are. After that, we're frustrated that we have teenagers to deal with. We will certainly be happy when they are out of that stage.

We tell ourselves that our life will be complete when our spouse gets his or her act together, when we get a nicer car, are able to go on a nice vacation, when we retire.
The truth is, there's no better time to be happy than right now. If not now, when? Your life will always be filled with challenges. It's best to admit this to yourself and decide to be happy anyway. One of my favorite quotes comes from Alfred D Souza. He said, "For a long time it had seemed to me that life was about to begin - real life. But there was always some obstacle in the way, Something to be gotten through first, some unfinished business, time still to be served, or a debt to be paid. Then life would begin. At last it dawned on me that these obstacles were my "life".
This perspective has helped me to see that there is no way to happiness. Happiness is the way. So, treasure every moment that you have and treasure it more because you shared it with someone special, special enough to spend your time...and remember that time waits for no one.
So, stop waiting until you finish school, until you go back to school, until you lose ten pounds, until you gain ten pounds, until you have kids, until your kids leave the house, until you start work, until you retire, until you get married, until you get divorced, until Friday night, until Sunday morning, until you get a new car or home, until your car or home is paid off, until spring, until summer, until fall, until winter, until you are off welfare, until the first or fifteenth, until your song comes on, until you've had a drink, until you've sobered up, until you die, until you are born again to decide that there is no better time than right now to be happy.

Happiness is a journey, not a destination.

Mendapatkan Kebahagiaan.


Bila kau ingin mendapatkan kebahagiaan dalam satu jam, tidurlah. Bila kau ingin mendapatkan kebahagiaan dalam sehari, pergilah memancing. Bila kau ingin mendapatkan kebahagiaan dalam setahun, mintalah keberuntungan. Bila kau ingin mendapatkan kebahagiaan seumur hidupmu, maka tolonglah orang lain. (Pepatah Cina)

12 Maret 2008

gakegama

Foto saya
Apa itu semangat Zen? Hayatilah hari ini. Lakukan apa yang perlu dilakukan hari ini, betapapun susahnya atau senangnya adalah hari ini, pahamkah? Jangan peduli masa lampau, karena yang lalu tidak dapat ditarik kembali! Dan masa depan belum menjelma. Karena sangat jarang orang yang dapat dengan sepenuh hati menempatkan mentalnya pada saat kini, sehingga kita begitu menderita. - Guru Ching Hai

Karya

Karya

Print

Print