The 7 habits of Highly Effective People
1. Menjadi Proaktif
Kebiasaan yang pertama diawali dari mindset atau pola pikir kita. Kita harus sadar sepenuhnya bahwa kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan. Orang yang efektif berprinsip bahwa hidup adalah pilihan, sehingga sadar bahwa keadaan saat ini adalah hasil dari pilihan-pilihan sendiri di masa lalu. Orang yang proaktif bersikap didasari pada prinsipnya (yaitu bebas memilih dan bertanggung jawab atas pilihan yang diambil), sedang orang yang reaktif berbuat sebagai hasil dari reaksi apa yang terjadi di luar dirinya.
Di saat jeda memilih tersebut, orang Proaktif akan melakukan STEP: Stop - Think - Evaluate - Proceed. Dan sah-sah saja jika Anda memiliki metoda lain dalam berfikir, misalnya BRAIN: Benefit-Risk-Altenative-Instinc-No respone.
2. Mulai dengan Tujuan Akhir
"Tolong beritahu saya, jalan mana yang harus saya ambil?" kata Alice.
"Hal itu tergantung kemana kamu kan pergi," kata Kucing.
"Saya tidak peduli akan ke mana saya," kata Alice.
"Kalau begitu, tidak ada bedanya jalan manapun yang kamu ambil," kata Kucing.
Dicuplik dari Petualangan Alice di Negeri Ajaib
Tujuan akhir, VISI, adalah sesuatu yang mendorong seseorang berbuat. Jika seseorang mempunyai cita-cita yang tinggi tentunya ia akan bekerja lebih keras dan tekun daripada orang yang mempunyai cita-cita yang lebih rendah.
3. Dahulukan yang Utama
First think First. Ya, jika kita tidak mempunyai prioritas, maka kita akan menjadi terlihat sibuk namun tidak menghasilkan apa-apa, karena semuanya dikerjakan. Orang yang efektif akan mendahulukan hal-hal yang penting, sedangkan orang yang tidak efektif akan mendahulukan hal-hal yang mendesak, sehingga akan senantiasa merasa dikejar2 waktu. Tentu saja ini akan menjadi beban mental (stress) jika terjadi berkepanjangan.
4. Berfikir Menang-menang
Kebiasaan ini membawa kita kembali untuk melihat mindset kita. Bagaimana kita bisa senantiasa berfikir menang-menang dalam berhubungan dengan orang lain. Untuk bisa berhubungan menang menang, inisiatif bisa datang dari salah satu atau kedua orang yang berhubungan. Untuk bisa melakukan tindakan ini, kita tidak hanya membutuhkan tenggang rasa yang tinggi, tapi juga keberanian yang tinggi dari diri kita.
5. Berusaha Memahami Dulu Baru Minta Dipahami
Dalam berhubungan dengan orang lain, pasti kita berkomunikasi dengannya. Nah, supaya komunikasi kita menjadi lebih efektif biasakanlah berkomunikasi dengan empati, kelihatannya akan memakan waktu yang lama, namun sebetulnya akan lebih efektif daripada kita berkomunikasi dengan cara lain, adu argumen misalnya.
Paradigma orang yang efektif adalah bahwa ia mendengarkan untuk memahami, sedangkan orang yang tidak efektif mendengarkan untuk menjawab.
6. Sinergi
Akhirnya setelah kita bisa menjadi seorang individu yang mandiri (karena efektif secara individu), dan kita bisa berkomunikasi dan berhubungan dengan orang lain dengan baik dengan berfikir menang-menang dan berkomunikasi dengan empati, kita bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan kita dan orang lain.
Orang yang efektif berfikir bahwa dengan bersama-sama akan mencapai tujuan yang lebih baik, sedangkan orang yang tidak efektif akan memaksa orang lain untuk mengikuti caranya, atau dengan kompromi.
7. Asahlah Gergaji
Inti dari kebiasaan yang terakhir adalah kita senantiasa mengembangkan kemampuan kita dari segi Fisik, Mental/Pikiran, Sosial/Emosional, dan Spiritual.
* Fisik: Olahraga, makan, dan istirahat seimbang dan manajemen stress yang baik.
* Mental: Membaca, menulis, belajar, dan meneliti.
* Sosial/Emosional: Membangun hubungan yang baik dengan orang lain, menjaga EQ kita.
* Spiritual: melayani,meditasi, berdoa, ibadah, mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa...
Artikel ini diambil dan disarikan dari Blog Eko Rahmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar